Tuesday 4 June 2013

KERACUNAN TEMPE MLANDING : Faktor Usia Membuat Paitem Alami Komplikasi

Ilustrasi keracunan (JIBI/SOLOPOS/Dok)
WONOGIRI – Peristiwa keracunan yang menimpa dua warga Dusun Belik, Desa/Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, Paitem, 70 dan Supinah, 82 serta menyebabkan Supinah tewas setelah makan tempe mlanding itu, faktor usia juga menjadi pencetus penyakit lain yang menimpa korban.

Dokter RSUD Soediran Mangun Soemarso (SMS), yang menangani pasien keracunan tempe mlanding, Endro Dwi Cahyono, mengatakan berdasarkan pemeriksaan, Paitem positif mengalami keracunan. Diduga kuat penyebab keracunan adalah tempe mlanding yang dikonsumsi Jumat.

Usia Paitem yang mencapai kepala tujuh membuat sakit tersebut berimbas luas hingga terindikasi mengenai ginjal.

“Pasien masih kesulitan buang air kecil, jadi kemungkinan mengarah ke ginjal. Hal ini yang kami amati terus. Yang jelas dilihat gejalanya memang karena keracunan, mungkin karena dibiarkan sehari baru dimakan tanpa dipanasi terlebih dahulu,” jelas Endro kepada Solopos.com, Senin (3/6/2013).

Hal senada disampaikan Camat Pracimantoro, Bhawarto. Dia membenarkan tempe mlanding menjadi penyebab sakit yang diderita dua warganya dan membuat salah satunya meninggal dunia. Namun, dia mengingatkan tempe mlanding yang dibeli di pasar setempat itu tidak bisa jadi kambing hitam.

“Hampir semua warga kami makan tempe mlanding dan tidak ada yang sakit. Ini karena tempe mlanding tidak langsung dimakan. Semestinya kalau mau dimakan esok harinya, tempe dipanasi dulu,” ungkap dia.

Sebelumnya, gara-gara menunda memakan tempe mlanding masak terik atau besengek yang dibeli sehari sebelumnya, nyawa Supinah, 82, warga Dusun Belik, Desa/Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri tak tertolong. Tak hanya itu, warga lainnya Paitem, 70, harus menjalani perawatan intensif di Bangsal Kenangan, RSUD Soediran Mangun Soemarso (SMS).

Sumber: solopos

No comments:

Post a Comment