Monday 6 May 2013

Meski Terlahir Cacat Mahir Menjadi Tukang Kayu

INFOWONOGIRI.CO.ID – WONOGIRI – Pak Setu begitu-lah ia biasa dipanggil oleh tetangga sekampungnya. Meskipun terlahir dalam keadaan cacat fisik Pak Setu tetap mensyukuri keadaannya. Lelaki yang telah berusia 55 tahun ini mempunyai kesibukan yang di tempat tinggalnya, di Dusun Sambirejo RT 02 RW 13 Kelurahan Wonokerto Kecamatan Wonogiri.

Meskipun hanya memiliki satu kaki dan satu tangan, bahkan jemari tangannya tidak lengkap hanya dua jari, namun Pak Setu tetap dapat melakukan berbagai aktifitas. Cacat bukan halangan bagi dirinya untuk berkarya. Keahlian yang dimiliki Pak Setu adalah sebagai tukang kayu. Ia mampu membuat jandela, pintu, meja-kursi dan almari berbahan kayu.


Menarik lagi, alat peralatan kerja yang digunakan Pak Setu, ternyata bukan hasil membeli di toko material, juga bukan mendapatkan sumbangan dari Pemerintah Daerah maupun Pusat. Melainkan buatan Pak Setu sendiri. Seperti pasah, tatah, bubut manual, dan sercle meja. Selama ini Pak Setu tidak pernah mendapatkan bantuan peralatan dari pemerintah.


Meskipun Pak Setu tidak mengenal bangku sekolah dia tetap pandai menulis dan membaca. Buktinya papan nama “Bidan” di kampungnya merupakan buah karya Pak Setu. Pada usia yang sudah setengah abad lebih ini Pak Setu tetap semangat menjalani hidupnya. Sehari hari Pak Setu tinggal bersama kerabatnya. Pasalnya Pak Setu belum menikah, statusnya bujangan.


Saat wartawan INFOWONOGIRI berkunjung ke rumahnya, Jumat (3/5/13) lalu, Pak Setu tengah sibuk mengerjakan daun pintu pesanan dari tetangganya. Soal tarif jasa karyanya, Pak Setu tidak pernah memasang harga.


Potret keberadaan Pak Setu sudah sewajarnya menjadi perhatian orang lain yang lebih beruntung dan perhatian Pemerintah Daerah maupun Pusat. Pengakuan muncul dari seorang Pak Setu, bahwa ia belum pernah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah. Tidak layakkah Pak Setu mendapatkan uluran tangan? (hery)

Sumber: infowonogiri

No comments:

Post a Comment