![]() |
Pelabuhan Klotok di Pantai Klotok,(suaramerdeka.com/Khalid Yogi) |
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Wonogiri, Sucipto mengatakan, tidak ada perahu yang berani merapat di pelabuhan itu. "Sejak dibangun tahun 2006, pelabuhan itu belum pernah dipakai dan tidak bisa dipakai," katanya, Senin (9/9).
Perahu nelayan tidak berani masuk karena gelombangnya terlalu besar. Selain itu, Pantai Klotok dikelilingi batu-batu karang. "Perahu mau minggir saja tidak berani," lanjutnya.
Dia mengungkapkan, setelah diresmikan tujuh tahun lalu, nelayan sempat melakukan uji coba. Mereka mencoba merapatkan salah satu perahunya ke dermaganya. "Perahunya tidak berani mendekat. Padahal, pengemudinya saat itu adalah nelayan senior dari Cilacap," ujarnya.
Pelabuhan tersebut telah dilengkapi dengan gedung Pos Kemanan Laut (Poskamla) dan tempat pelelangan ikan. Namun bangunan itu hanya sesekali digunakan untuk pertemuan nelayan. Setelah itu, bangunan dibiarkan mangkrak.
Menurutnya, Pantai Klotok sebaiknya difungsikan sebagai tempat wisata. Pantai Klotok hanya berjarak sekitar 200 meter dari Pantai Sembukan yang telah menjadi objek wisata.
Kepala Dinas Peternakan Kelautan dan Perikanan (Disnakperla) Wonogiri, Rully Pramono Retno didampingi Kabid Perikanan, Heru Sutopo mengatakan, pelabuhan itu dibangun oleh pemerintah pusat dan provinsi. "Pelabuhannya tidak bisa digunakan karena tidak sesuai dengan DED-nya (Detail Engineering Design)," katanya.
Untuk menggantikannya, kini sedang dirintis pelabuhan di Pantai Waru, sisi timur Paragngupito. Adapun Pantai Klotok lebih cocok digunakan sebagai tempat wisata. "Sesuai Perda, Pantai Klotok untuk kawasan wisata. Lebih baik digunakan tempat santai. Apalagi lokasinya cuma bersebelahan dengan Pantai Sembukan," terangnya.
( Khalid Yogi / CN31 / SMNetwork )
Sumber: Suara Merdeka
No comments:
Post a Comment