WONOGIRI - Badan Keluarga Berencana, Keluarga
Sejahtera dan Pemberdayaan Perempuan (BKBKSPP) Wonogiri, Kamis
(8/10/2015), mulai melakukan pendampingan terhadap keluarga korban
dugaan pembunuhan dan kekerasan seksual, Arif Murdika, 9.
Kepala BKBKSPP Wonogiri, Reni Ratnasari, didampingi Kabid
Pemberdayaan Perempuan BKBKSPP Wonogiri, Rodliyah, mengatakan pihaknya
berkunjung ke rumah keluarga korban dengan dokter kesehatan jiwa Sri
Sundari.
“Selain mendampingi orang tua korban dan adik-adiknya, dokter
kesehatan jiwa juga akan menemui sembilan anak yang diduga menjadi
korban tersangka Riki,” jelas Reni saat ditemui di kantornya.
Rodliyah menambahkan, ke-9 anak yang diduga menjadi korban tersangka
Riki berusia 9 – 14 tahun. Tanpa menyebutkan identitasnya, Rodliyah
mengatakan, mayoritas korban berjenis kelamin laki-laki.
“Melihat nama-namanya kelihatannya laki-laki. Kepastiannya baru bisa
diketahui hari ini setelah dokter kesehatan jiwa menemui sembilan anak
tersebut,” beber dia.
Rodliyah menegaskan, maraknya korban anak di Wonogiri menunjukkan Wonogiri darurat kekerasan anak.
Diberitakan sebelumnya, Arif Murdika ditemukan tewas di pinggir
jembatan Dusun Soko, Desa Bulurejo, Kecamatan Bulukerto, Wonogiri, Rabu
(30/9/2015). Tubuh siswa kelas III SDN Bulurejo, Bulukerto, Wonogiri,
itu penuh luka.
Polisi kemudian membekuk tersangka
Riki Fajar Santosa, 29, yang diduga kuat melakukan pembunuhan terhadap
korban. Tersangka mengaku memasukkan korban ke karung beras.
Sebelumnya, Riki mengaku upayanya
membuang korban Dika dipergoki tetangga dan tersangka pun menjawab akan
membuang bangkai kambing karena sudah berbau. Sumber: solopos
Kisah Sukses Didi Kempot, dari Pengamen hingga Jadi Penyanyi Papan Atas
-
Didi Kempot/ dok. Instagram/didikempot_officialPenyanyi campursari Didi
Kempot meninggal dunia pada Selasa (5/5/2020) pagi di RS Kasih Ibu, Solo,
Jawa Teng...
No comments:
Post a Comment