Monday 29 July 2013

Wonogiri Dipasangi 26 Free Hot Spot

Solopos.com, WONOGIRI– Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Wonogiri menyiapkan 26 titik free hot spot selama H-5 hingga H+2 Lebaran atau 3-11 Agustus.
Dua puluh enam titik itu tersebar di setiap kantor kecamatan dan salah satunya di depan Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri. Free hot spot di 25 kantor kecamatan mampu menjangkau hingga radius 100 meter, sedangkan di Rumah Dinas Bupati bisa lebih.

Kepala Bidang (Kabid) Komunikasi dan Informatika, Tariyo, mewakili Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Wonogiri, Ismiyanto, saat ditemui Solopos.com, di kantornya, Jumat (26/7/2013), mengatakan fasilitas free hot spot tersebut telah disiapkan di masing-masing lokasi karena sehari-hari fasilitas itu digunakan pemerintah kecamatan.

“Kalau hari-hari biasa ada password-nya. Nah, khusus untuk menyambut pemudik, semua bebas menggunakan,” ungkap Tariyo.

Selain free hot spot, memasuki arus mudik Lebaran, pihaknya juga telah meminta operator seluler menyiapkan fasilitas komunikasi agar saat para pemudik berdatangan Lebaran nanti, tidak terjadi kendala.

Menurut Tariyo, peningkatan fasilitas ini mutlak diperlukan sebab keberadaan menara telekomunikasi di Kabupaten Wonogiri masih terbatas dibandingkan dengan luas wilayah dan kondisi geografisnya.

Lebih jauh, Kasi Pos dan Telekomunikasi, Tarjo, menerangkan di Wonogiri hanya ada 172 menara telekomunikasi yang tersebar di 102 zona. Selain itu, masih ada 200 zona lain, yang sampai detik ini baru ditempati 15 tower.

Masing-masing zona merupakan kawasan lingkaran berukuran diameter 800 meter. Menurut dia, Dishubkominfo mendorong ada paling tidak satu tower di setiap zona. Hal itu untuk memastikan semua wilayah terkaver sinyal telekomunikasi.

Tarjo tak menampik keterbatasan jumlah tower membuat masih ada sejumlah daerah yang belum mendapat layanan telekomunikasi maksimal. Tiga kecamatan tercatat memiliki paling sedikit tower, yakni Kecamatan Puhpelem (satu tower), Karangtengah (dua tower), Paranggupito dan Batuwarno (masing-masing tiga tower).

“Di kecamatan-kecamatan yang tower-nya sedikit itu, masih susah cari sinyal. Kalau mau menelepon harus cari tempat tinggi atau ke jalan utama. Padahal kondisi geografisnya ada yang di pegunungan ada yang rendah,” ujar dia.

Saat ini, Tariyo menambahkan pihaknya telah melobi perusahaan penyedia jasa telekomunikasi membangun fasilitas komunikasi di daerah-daerah miskin sinyal. Upaya itu cukup berhasil terbukti dengan dibangunnya beberapa tower yang tersebar di Batuwarno dan Giritontro.

Dia menambahkan biasanya perusahaan telekomunikasi menyasar jalan utama terlebih dahulu sebelum mengarahkan pembangunan tower ke daerah. Dengan demikian, kendati mengakui jumlah tower se-Kabupaten Wonogiri belum maksimal, paling tidak di jalan-jalan utama mudik, para pemudik sudah mendapat fasilitas jaringan komunikasi yang prima.

Sumber: solopos

No comments:

Post a Comment