Saturday 1 June 2013

Ada Rupiah Di Balik Limbah

Raji, Sedang Melakukan Ceklok Mete | Foto Eka
INFOWONOGIRI.CO.ID – JATISRONO – Kacang mete adalah manakan ringan (snack) yang gurih, lezat dan menyehatkan. Rasa kelezatannya dapat dirasakan mulai gigitan pertama mulai dari ujung lidah sampai pangkal lidah, dan bahkan mampu nendang sampai ke ke seluruh rongga mulut hingga ke lubang tenggorokan. Percaya? Nendang banget!

Kacang mete juga mempunyai manfaat bagi kesehatan. Percaya? Memakan kacang mete dalam jumlah tertentu, dapat menimbulkan efek gembira senang dan bergairah. Karena rasa gurih lezat pada nutrisi dan Vitamin dalam kacang mete mampu membangunkan sel-sel syaraf pada mata, pipi hidung, telinga, bibir dan sekitar wajah sampai ke syarat otak.

Nah bagi laki-laki, akan lebih baik jika suka memakan kacang mete ini. Sebab memakan kacang mete ini dapat diyakini dapat meningkatkan produksi hormon dan produksi sperma.  Terutama memakan kacang mete mentah yang belum digoreng. Misanya dengan cara dibakar dalam bara kayu, atau dioven atau kering alami oleh sinar matahari. Sisi lain, tentu- kacang mete memiliki kandungan kolesterol cukup tinggi.

Sehingga orang-orang tertentu terutama orang tua ada yang menghindari kacang mete. Karena itu harganya kacang mete yang kian mahal membuat kita mungkin tidak bisa setiap hari menikmatinya.

Selain itu untuk bisa mendapatkan kacang mete yang berkualitas, juga dibutuhkan proses panjang. Kacang mete berawal diolah mulai dari glondongan biji buah jambu mete (biji jambu monyet).

Kacang mete yang bagus yang telah berusia minimal sebulan, atau paling tidak buahnya telah masak. Yang paling bagus yang sudah jatuh (gogrok) ke tanah.Kemudian kacang mete dijemur agar kulit luar mengering.

Setelah kulit luar mengering direndam dalam air dalam waktu sesaat. Tujuannya untuk memilih mete yang berkualitas, makan akan dapat diketahui. Ciri cirinya, jika kacang tersebut tenggelam ke dalam air maka kacang tersebut berisi tebal/besar. Jika mengapung maka mete jelek, bahkan bisa jadi kosong.Setelah dipilah-pilah, kini memasuki tahap berikutnya.

Terlebih dahulu diawali dengan memisakan kulit luar dengan isinya, yaitu dengan cara mengupas. Istilah di Jatisrono Wonogiri, pada umumnya menyebutkan diceklok (perajin ceklok). Baru tampak kacang metenya. Kemudian kacang mete aslipun masih terbungkus kulit ari.

Namun kulit ari kacang mete tidak perlu dikupas. Karena jika mengupas kacang mete ini rawan rusak, hancur atau minimal terbelah. Padahal kacang yang mete yang bagus, utuh tidak terbelah. Biasanya kulit ari kacang mete yang berkualitas akan mengelupas sendiri ketika dimasak, baik dengan cara digoreng atau dioven.

Namun itu dapat terjadi pada kacang mete yang sudah cukup tua.Nah, di dalam kulit mete mengandung getah. Bila getah ini mengenai kulit, maka akan menimbulkan iritasi. Karena itu biasanya perajin memakai sarung tangan karet. Karena itu, biasanya limbah kulit mete ini hanya untuk kayu bakar.

Nah bagi yang belum tahu, ternyata dari kulit mete yang banyak mengandung getah ini tersimpan manfaat dan nilai ekonomi tinggi. Raji, warga pasar lawas Jatisrono menjadi salah satu pengepul kulit mete di wilayahnya. Dia membeli kulit mete seharga Rp.700,-/kg dari perajin ceklok. Selanjutnya, digiling kemudian dikirim ke Demak Jateng.

Harga perklogram kulit mete gilingan mencapai Rp. Rp.6000,-/kg. Setiap hari, Raji mampu mengirim kulit mete giling 6 – 7 Ton/hari. Untuk memenuhi besarnya permintaan, Raji harus mendatangkan bahan baku dari luar daerah. Seperti dari Sulawesi, Flores dan Maumere.Nantinya, gilingan sebagai bahan baku diambil minyaknya yang disebut CNSL.

Setelah melalui beberapa proses pengeringan dibuat menjadi bahan baku pembuatan kampas rem/kopling segala kendaraan bermotor. Dari minyak ini juga dibuat untuk campuran pembuatan cat di Sidoharjo Jawa Timur. Baca juga di Tabiloid InfoWonogiri Edisi ke 2 terbit tanggal 03 Juni 2013 [Handayani Eka Wati ]

Sumber: infowonogiri

No comments:

Post a Comment